Berikut ini adalah daftar sepuluh kecelakaan pesawat terbang yang paling banyak menimbulkan korban tewas dalam sejarah.
Tidak termasuk bencana yang disebabkan oleh bom.
1. Musibah Tenerife, 1957
Lokasi: Bandara Tenerife, Kepulauan Canary
Meninggal: 582 orang
Selamat: 61 orang
Pada 27 Maret 1977, dua Boeing 747 bertabrakan di Bandara Internasional Los Rodeos di Tenerife, Kepulauan Canary.
Pesawat yang terlibat, yaitu Pan Am Pnerbangan 1736 dan KLM Penerbangan 4805.
KLM melakukan lepas landas di satu-satunya bandara tersebut tanpa izin dari Air Traffic Controller (ATC). Pada saat yang sama, Pan Am sedang menyeberangi landasan yang sama untuk bersiap berangkat.
Pilot KLM sempat memaksa pesawatnya lepas landas, namun baru menempuh 30 meter pesawatnya menabrak Pan Am.
Jumlah korban tewas dari pesawat Pan Am adalah semua 234 penumpang dan 14 awaknya, sedangkan Pan Am 9 dari 16 awak tewas dan 265 dari 317 penumpang tewas.
Kecelakaan ini merupakan peringkat tertinggi kematian manusia dalam sejarah penerbangan.
Investigasi menunjukkan bahwa, selain usaha lepas landas KLM tanpa izin ATC, kecelakaan ini disebabkan juga oleh kebingungan pilot kedua pesawat oleh intruksi ATC yang berlogat Spanyol, serta pilot KLM tidak menggunakan bahasa standar penerbangan sehingga membingunkan ATC.
Selain itu, peralatan komunikasi dan lainnya juga tidak memadai untuk mengawasi pergerakan pesawat.
Kondisi ini diperparah oleh kabut tebal yang melanda daerah itu.
2. Japan Airlines Penerbangan 123, 1985
Lokasi: Ueno, Jepang
Meninggal: 520 orang
Selamat: 4 orang
Japan Airlines Penerbangan 123, sebuah Boeing 747, jatuh di gunung Takamagahara 100 km dari Tokyo, pada 12 Agustus 1985.
Kecelakaan pesawat ini merupakan yang terparah dalam sejarah.
Seluruh 15 awak pesawat meninggal, dan 505 dari 509 penumpang meninggal.
Kecelakaan disebabkan oleh bagian ekor pesawat yang lepas sekitar 12 menit setelah lepas landas, akibatnya pecahnya dinding penyekat bagian buritan.
Terlepasnya bagian ekor ini merusak sistem hidrolik pesawat secara keseluruhan, mengakibatkan pesawat hanya melayang-layang “tak terkontrol” selama sekitar 30 menit sebelum akhirnya jatuh.
Sebenarnya, pilot mencoba mencari tempat mendarat darurat.
Mula-mula kembali ke Bandara Haneda di Tokyo, tempat pesawat ini lepas landas.
Ketika pesawat semakin tidak terkendali, pilot mencoba terbang menuju pangkalan militer Amerika Serikat di Yokota.
Namun semua usaha tersebut sia-sia.
3. Tabrakan Udara di Charki Dadri, 1996
Lokasi: Charkhi Dadri, India
Meninggal: 349 orang
Selamat: -
Pada 12 November 1996, Kazakhstan Airlines penerbangan 1907 yang membawa 27 penumpang dan 10 kru akan mendarat di bandara Delhi, India.
Kru kokpit memiliki keterbatasan berbahasa Inggris sehingga mereka hanya mengandalkan operator radio Kazakhstan.
Saat itu, pesawat aman untuk turun hingga ketinggian 4.600 kaki, tetapi operator radio gagal menginformasikan kepada kru tetap pada ketinggiannya, pesawat pun terus mengurangi ketinggiannya.
Sementara, Saudi Arabian Airlines Boeing 747 yang membawa 312 penumpang lepas dari bandara Delhi dan mengarah ke pesawat Kazakhstan.
Kru pesawat diinformasikan aman hingga ketinggian 4.300 kaki.
Pada saat yang sama, pesawat Kazakhstan telah turun melewati ketinggian 4.300 kaki, dan pastilah pesawat ini melintas di bawah pesawat Arab Saudi.
Namun celakanya, operator Kazkhstan baru menginformasikan kru agar tetap pada ketinggian 4.600 kaki.
Secara otomatis, kru pesawat menaikkan lagi pesawatnya, hingga akhirnya tabrakan pun tak bisa dihindari.
Semua penumpang kedua pesawat, yaitu 349 orang tewas.
Ini merupakan tabrakan di udara paling mematikan dalam sejarah penerbangan.
4. Turkish Airlines Penerbangan 981, 1974
Lokasi: Ermenonville, dekat Senlis, Prancis
Meninggal: 346 orang
Selamat: 0
Quote:Turkish Airlines Penerbangan 981 adalah kecelakaan pesawat dengan angka kematian tertinggi di Prancis dan angka kematian tertinggi dari semua kecelakaan pesawat DC-10 di dunia.
Tanggal 3 Maret 1974, pesawat ini terbang dari Paris menuju London.
Ketika terbang di atas kota Meaux, Prancis, terdengar suara ledakan dari pintu kargo belakang.
Kemudian lantai kabin diatas kargo runtuh, menghancurkan kendali pesawat.
Para pilot berjuang untuk mengendalikan pesawat selama 72 detik sebelum akhirnya jatuh di hutan.
Pesawat pun hancur dan menewaskan semua penumpang serta awaknya.
Penyebab dari kecelakaan ini adalah akibat kerusakan pintu kargo belakang.
5. Iran IIyushin II-76, 2003
Lokasi: dekat Kerman, Iran
Meninggal: 302 orang
Selamat: -
Kecelakaan Iran IIyushin II-76 adalah kecelakaan pesawat paling mematikan di Iran.
Kecelakaan yang terjadi tanggal 19 Februari 2003 ini, menewaskan 302 orang, kebanyakan dari mereka anggota Garda Revolusi Iran.
Kecelakaan ini memiliki sedikit sekali informasi. Laporan resmi mengatakan penyebab dari kecelakaan ini adalah akibat cuaca buruk, yaitu angin kencang dan kabut tebal.
Beberapa sumber berspekulasi bahwa kecelakaan itu mungkin akibat tabrakan di udara, masalah mekanis, atau aksi teroris.
6. Saudi Penerbangan 163, 1980
Lokasi: Riyadh, Arab Saudi
Meninggal: 301 orang
Selamat: -
Enam menit setelah Saudia 163 Airlines lepas landas dari Riyadh, terdengar peringatan tentang asap di dalam kompartemen kargo.
Para kru menghabiskan empat menit untuk mencari tahu apa yang harus dilakukan, lalu akhirnya kembali ke bandara.
Kerusakan akibat api memaksa mereka untuk mematikan mesin bagian tengah.
Pesawat mendarat dengan selamat, tetapi pesawat terus bergulir di landasan, menjauh dari kendaraan darurat yang sedang menantinya.
Akibatnya, penyelamatan pun terlambat.
Ditambah lagi, pintu-pintu tidak dapat dibuka oleh petugas penyelamat sampai lima belas menit setelah pendaratan.
Akibatnya, semua penumpang dan awak pesawat meninggal karena menghirup asap selama awal evakuasi.
Setelah kejadian ini, sumber api masih belum dapat diketahui.
Lokasi: Kinshasa, Republik Demokratik Congo
Meninggal: kurang lebih 300 orang, termasuk 2 awak pesawat
Luka parah: 253 orang
Ini adalah kecelakaan pesawat udara paling mematikan bagi orang di darat.
Tidak banyak informasi tentagn kecelakaan ini, mungkin karena lokasi dan ilegalitas.
Pesawat kargo yang disewa dari Rusia ini, dalam kondisi kelebihan beban, mungkin membawa senjata untuk kelompok militer Angola.
Saat tingal landas, pesawat tidak mencapai kecepatan yang tepat, namun tetap berusasha untuk terbang.
Akhirnya, pesawat menabrak pasar di dekatnya dan meledak dalam bola api, membunuh sekitar 300 orang, termasuk 2 awaknya dan 253 luka parah.
8. Iran Airlines Penerbangan 655, 1988
Lokasi: Teluk Persia
Meninggal: 290 orang
Selamat: -
Iran Airlines Penerbangan 655 (IR655) adalah pesawat Airbus A300 komersial yang ditembak jatuh oleh rudal kapal perang AS USS Vincennes pada 3 juli 1988, di atas Selat Hormuz, pada akhir masa perang Iran-Irak. Pesawat ini sedang terbang dari Bandara Abbas Iran ke Dubai Uni Emirat Arab ketika dihancurkan oleh rudal AS.
Kejadian ini menewaskan seluruh 290 penumpang dan awak kapal, termasuk 66 anak-anak.
Ini adlah angka kematian tertinggi dari semua insiden penerbangan di Samudra Hindia dan semua insiden yang melibatkan Airbuss A300 di dunia.
Saat itu Vincennes sedang melewati Selat Hormuz, di dalam wilayah perairan Iran, dan saat serangan, IR655 juga dalam berada dalam wilayah udara Iran.
Menurut pemerintah AS, para kru mengidentifikasi IR655 sebagai pesawat tempurF-14 Tomcat.
Sedangkan menurut pemerintah Iran, Vincennes sengaja menembak jatuh pesawat sipil.
Pada tahun 1996, Amerika Serikat dan Iran mencapai kesepakatan dalam penyelesaian yang terkait dengan insiden itu di Mahkamah Internasional.
AS setuju untuk membayar US$ 61.800.000 sebagai kompensansi kepada keluarga korban Iran.
Namun secara resmi, AS tidak pernah mengaku bersalah atau meminta maaf kepada Iran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar