Hyena merupakan karnivora
yang dikenal sebagai binatang pemakan bangkai, dan sangat ditakuti oleh
masyarakat setempat. Habitat hyena ini tersebar secara luas di Afrika. Namun,
sebuah studi baru menemukan bahwa sejumlah populasi besar hyena dan kelompok masyarakat
dapat hidup tanpa bermusuhan.
Penelitian ini dilakukan oleh tim ilmuwan internasional melalui survei populasi dan pola makan pada hyena tutul atau Crocuta crocuta di Sub Sahara Afrika. Spesies ini merupakan hewan pemakan bangkai terbanyak di Ethopia
Dari penelitian yang diterbitkan di jurnal "Mammalia Biology", ini merupakan penemuan luar biasa karena memperlihatkan hidup hyena dan manusia yang saling berdampingan. Penelitian yang dilakukan di kota Wukro, Ethopia Utara ini dipilih karena memiliki habitat hewan-hewan kecil yang sedikit. Kondisi lingkungan pertaniannya juga rusak.
"Berdasarkan penampakan hyena di daerah tersebut, kami berhipotesis bahwa daerah penelitian ini memiliki kepadatan populasi hyena yang cukup tinggi, sebab sedikitnya hewan buruan," kata Gidey Yirga dari Mekelle University, Ethopia, kepadaBBC Nature.
Untuk menghitung jumlah populasi hyena, tim mengeluarkan suara-suara mirip hyena untuk memancingnya keluar. Suara disiarkan melalui stasiun megafon yang di beberapa tempat yang dipilih secara acak.
Hasilnya ditemukan adanya 52 hyena tiap 100 kilometer persegi, yang hidup berdampingan dengan 98 manusia tiap kilometer persegi.
Selain itu, yang mengejutkan lagi adalah studi terbaru ini menemukan bahwa populasi hyena memiliki pola makan yang tergantung dengan masyarakat setempat. Dari hasil menganalisis sisa rambut yang ditemukan di kotoran hyena, tim peneliti menemukan bahwa 99 persen makanan hyena didapat dari bangkai ternak masyarakat, seperti sapi, keledai, kambing, dan domba.
Yirga menjelaskan bahwa mengais sisa 'sampah' manusia ini merupakan sumber makanan paling penting bagi hyena. Manusia pun tidak merasa dirugikan dengan cara hyena memperoleh makanan dengan cara itu.
Keadaan hidup berdampingan secara damai ini saling menguntungkan. "Hyena mendapat manfaat dari pembuangan sampah manusia, dan masyarakat mendapat manfaat dari pembuangan sampahnya karena menjadikan hyena tidak buas," kata Yirga.
Ia juga mengatakan tentang pentingnya penelitian ini untuk masa depan. "Ini menunjukkan bahwa karnivora besar bisa hidup secara berdampingan dengan orang-orang yang memiliki biaya hidup rendah," ujar Yirga.
Penelitian ini dilakukan oleh tim ilmuwan internasional melalui survei populasi dan pola makan pada hyena tutul atau Crocuta crocuta di Sub Sahara Afrika. Spesies ini merupakan hewan pemakan bangkai terbanyak di Ethopia
Dari penelitian yang diterbitkan di jurnal "Mammalia Biology", ini merupakan penemuan luar biasa karena memperlihatkan hidup hyena dan manusia yang saling berdampingan. Penelitian yang dilakukan di kota Wukro, Ethopia Utara ini dipilih karena memiliki habitat hewan-hewan kecil yang sedikit. Kondisi lingkungan pertaniannya juga rusak.
"Berdasarkan penampakan hyena di daerah tersebut, kami berhipotesis bahwa daerah penelitian ini memiliki kepadatan populasi hyena yang cukup tinggi, sebab sedikitnya hewan buruan," kata Gidey Yirga dari Mekelle University, Ethopia, kepadaBBC Nature.
Untuk menghitung jumlah populasi hyena, tim mengeluarkan suara-suara mirip hyena untuk memancingnya keluar. Suara disiarkan melalui stasiun megafon yang di beberapa tempat yang dipilih secara acak.
Hasilnya ditemukan adanya 52 hyena tiap 100 kilometer persegi, yang hidup berdampingan dengan 98 manusia tiap kilometer persegi.
Selain itu, yang mengejutkan lagi adalah studi terbaru ini menemukan bahwa populasi hyena memiliki pola makan yang tergantung dengan masyarakat setempat. Dari hasil menganalisis sisa rambut yang ditemukan di kotoran hyena, tim peneliti menemukan bahwa 99 persen makanan hyena didapat dari bangkai ternak masyarakat, seperti sapi, keledai, kambing, dan domba.
Yirga menjelaskan bahwa mengais sisa 'sampah' manusia ini merupakan sumber makanan paling penting bagi hyena. Manusia pun tidak merasa dirugikan dengan cara hyena memperoleh makanan dengan cara itu.
Keadaan hidup berdampingan secara damai ini saling menguntungkan. "Hyena mendapat manfaat dari pembuangan sampah manusia, dan masyarakat mendapat manfaat dari pembuangan sampahnya karena menjadikan hyena tidak buas," kata Yirga.
Ia juga mengatakan tentang pentingnya penelitian ini untuk masa depan. "Ini menunjukkan bahwa karnivora besar bisa hidup secara berdampingan dengan orang-orang yang memiliki biaya hidup rendah," ujar Yirga.
makasih atas infonya sangat membantu, dan jangan lupa kunjungi website kami http://bit.ly/2AcQe5Y
BalasHapusHallo buat teman teman semua.
BalasHapusKini ada sebuah situs web yang lagi booming banget ni.
ESAQQ kini hadir dengan permainan yang sangat populer loh, buat teman teman jangan lupa ya segera kunjungi web
ESAQQ, karena banyak hadiah dan ada, Event yang akan di buat oleh ESAQQ.
klik link di bawah ini ya teman teman buat daftar.
bit.ly/2JgSMpK
Di tungggu ya kehadirannya teman teman.