Rabu, 21 Agustus 2013

Lima Trivia tentang "Elysium"

Meski merupakan film fiksi ilmiah berbiaya tinggi, Neill Blomkamp tak ingin membuat film yang tak memiliki esensi. Karena itu, “Elysium” (2013) dibuat sebagai metafora mengenai perjuangan kaum miskin untuk mendapatkan hak-hak yang sama dengan mereka yang kaya raya. Untuk menggambarkan dalamnya jurang antara dua kelompok masyarakat ini, Blomkamp mewujudkannya melalui rancangan kota Los Angeles dan Elysium yang bertolak belakang. Ingin tahu fakta-fakta menarik di balik desain dan produksi film ini? Berikut adalah sepuluh trivia tentang film “Elysium”:

1. Tijuana

Ide tentang “Elysium” lahir dari pengalaman tak menyenangkan yang pernah dialami Neill Blomkamp saat mengunjungi kota Tijuana yang berada di perbatasan Meksiko bersama temannya. “Kami sedang menyusuri jalan utama sambil minum bir, yang ternyata merupakan sesuatu yang dilarang di sana,” katanya dalam wawancara dengan The Telegraph. “Jadi petugas-petugas Federal ini kemudian muncul, menahan kami, mengambil paspor saya dan memasukkan kami dalam mobil patroli lalu mulai mengemudi keluar dari kota.” Karena pelanggaran ini, Blomkamp dan temannya pun harus membayar mahal para petugas tersebut. Ketika uang mereka sudah habis, mereka pun diturunkan di tepi jalan dan harus berjalan kaki selama tiga jam hanya untuk kembali lagi ke dalam kota.

“Itu benar-benar kelahiran dari Elysium karena saya dapat melihat lampu sorot dari perbatasan Amerika Serikat dan di sana ada helikopter-helikopter Black Hawk yang terbang ke sana ke mari, dan kami berada di area yang dilanda kemiskinan ini dimana ada banyak api dan anjing-anjing liar, dan itu adalah perasaan paling edan yang saya pernah rasakan.”

2. Bordo Poniente

Untuk menghadirkan kota Los Angeles yang kumuh di tahun 2154, Blomkamp memutuskan untuk syuting di Bordo Poniente, tempat pembuangan sampah terbesar di dunia yang terletak di pinggiran Mexico City. Meski lokasi syuting mereka sangat pas, kondisinya yang sangat kotor membuat produksi film ini menjadi sangat menantang.

“Ada banyak orang produksi yang mencoba untuk membuat saya meninggalkan lokasi ini. Persatuan pekerja Kanada pun ikut terlibat; mereka menginginkan adanya laporan toksikologi karena mereka khawatir dengan para anggotanya. Jadi, pada akhirnya kami mendapat persetujuan,” kata Blomkamp pada The Guardian. “Beberapa bulan setelahnya, di hari pertama syuting disana, kami mengemudi ke lokasi tersebut pagi-pagi buta, dan bau dari tempat itu mulai masuk ke dalam mobil. Diam-diam saya ragu dengan keputusan saya. Rasanya seperti, ‘Ya ampun, saya tidak tahu bagaimana saya bisa syuting disini selama dua minggu.’ Tapi memang lokasinya terlihat sangat luar biasa ‘kan?”

3. Los Angeles

Meramal bagaimana Los Angeles akan terlihat sekitar 100 tahun di masa yang akan datang jelas mudah bila yang dikejar oleh pembuat filmnya hanya membangun kumpulan pemukiman kumuh yang kelebihan populasi. Tapi, di balik puing-puing kota yang dulunya glamor ini, Blomkamp ternyata punya patokan desain yang tidak asal-asalan. Bersama dengan desainer produksinya, Phil Ivey, keduanya melakukan riset dan menemukan dokumen tata kota yang menunjukkan rencana pengembangan Los Angeles dalam 25 sampai 30 tahun yang akan datang.

Kota Los Angeles yang ditunjukkan dalam film “Elysium” ternyata dibuat berdasarkan model yang ada dalam dokumen ini. Para desainer dalam filmnya kemudian membangun model menara dan gedung-gedung berdasarkan dokumen ini dan meletakkannya dimana seharusnya mereka akan berada beberapa puluh tahun mendatang. Setelah memiliki model ini, mereka pun kemudian merusak gedung-gedung tersebut sehingga terlihat telah ada sangat lama dan dihuni oleh orang-orang miskin yang sudah tidak tahu mau tinggal dimana lagi.

4. Stanford Torus

Dari mana Blomkamp mendapat ide untuk membuat stasiun luar angkasa berbentuk cincin? Ternyata, Elysium bukan sesuatu yang berada jauh di luar nalar. Di tahun 1975, NASA Summer Study yang dilaksanakan bersama dengan Universitas Stanford menghasilkan rancangan sebuah pemukiman di luar angkasa yang diberi nama Stanford Torus. Struktur ini dibuat seperti cincin berbentuk donat dengan diameter satu mil, dan berotasi satu kali per menit untuk menghasilkan gravitasi yang setara dengan daya tarik Bumi. Struktur ini kemudian menjadi dasar dari rancangan awal Elysium.

5. Syd Mead

Untuk mewujudkan rancangan Elysium yang elegan dan canggih, Blomkamp pun beralih pada salah satu desainer legendaris di dunia film. Setelah berperan mewujudkan dunia yang fantastis dalam “Blade Runner” (1982), “TRON” (1982), “Aliens” (1986), dan “Star Trek: The Motion Picture” (1979), Blomkamp pun ingin agar Syd Mead menjadi bagian dari tim desainer Elysium. Selain mengerjakan rancangan torus Elysium, ia juga merancang ruang kontrol serta ruang rapat di dalam stasiun luar angkasa tersebut.

“Saya mengerjakan visualisasi untuk National Geographic mengenai perjalanan angkasa dan masa depan. Salah satunya yang saya buat adalah pemandangan di dalam sebuah dunia seperti dalam “torus”. Saya menamakannya perspektif terbalik karena bidang tanahnya mengarah ke atas dan hilang dari pengamatan, ke atas langit-langit. Ia [Blomkamp] melihat gambar itu bertahun-tahun yang lalu, dan itu membuatnya tertarik. Elysium adalah salah satu dari sedikit atau bahkan satu-satunya film yang punya perspektif terbalik itu,” kata Mead pada Vulture.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar