1. The Croods
Keluarga Crood — sang ayah, Grug (Nicolas Cage), sang ibu, Ugga (Katherine Keener), sang nenek, Gran (Cloris Leachman), anak laki-lakinya, Thunk (Clark Duke), anak perempuannya, Eep (Emma Stone), serta adik perempuannya yang masih bayi — terpaksa pindah ke tempat baru karena gua tempat tinggal mereka hancur.
Saat mengalami perjalanan di tengah rimba liar yang fantastis demi mencari rumah baru, keluarga manusia purba ini bertemu dengan seorang laki-laki penyendiri bernama Guy (Ryan Reynolds) yang berasal dari spesies yang sudah lebih berkembang dari mereka.
Film “The Croods” dikembangkan selama 9 tahun sebelum akhirnya selesai dan diputar tahun ini. Bila sosok manusia gua dalam film animasi umumnya berbadan gempal dan membawa tongkat besar, dalam film ini Kirk De Micco dan Chris Sanders menghadirkan bentuk fisik yang lebih beragam dan lebih berat ke sisi fungsionalnya.
Contohnya, Eep yang atletis dan jago berayun di pohon serta memanjat tebing punya tubuh yang lebih berotot dan mirip pesenam. Sementara itu, Guy yang lebih mengandalkan otak serta alat-alat purba yang dipakainya memiliki tubuh lebih langsing.
2. Epic
“Epic” adalah film animasi yang diadaptasi dari buku berjudul “The Leaf Men and the Brave Good Bugs” karya William Joyce. Film ini bercerita tentang seorang gadis remaja bernama Mary Katherine (Amanda Seyfried) yang tersesat di hutan setelah tubuhnya menyusut menjadi sangat kecil.
Mary Katherine kemudian bertemu dengan sekumpulan prajurit kecil yang disebut Leaf Men. Para Leaf Men ini merupakan makhluk yang dipanggil untuk melindungi hutan tersebut dari ancaman makhluk jahat. Mau tak mau, Mary Katherine pun terlibat dalam pertempuran antara kedua pihak sambil berusaha mencari tahu bagaimana caranya bisa kembali ke ukuran aslinya dan pulang ke rumah.
Ini adalah film kedua Blue Sky Studios yang diangkat dari buku karya William Joyce setelah “Robots” (2005). Unsur-unsur kisah dalam “Epic” sebenarnya banyak yang sudah diangkat dalam film anak-anak sebelumnya. Dari segi kualitas, film-film animasi Blue Sky Studios juga tak selalu menonjol — meski pendapatan film-film yang dihasilkan studio ini selalu bagus. “Epic” mungkin akan jadi salah satu film laris di bulan Mei nanti.
3. Monsters University
Meski bersahabat di film “Monsters, Inc.” (2001), sewaktu kuliah ternyata Mike Wazowski (Billy Crystal) dan James P. “Sulley” Sullivan (John Goodman) tidak saling menyukai. Bagaimana ceritanya sampai dua monster ini akhirnya bisa saling memahami dan jadi teman baik? Jawabannya dapat Anda temukan di film prekuelnya, “Monsters University”.
Tentunya, tak semua monster langsung tahu bagaimana caranya menakut-nakuti anak-anak dengan efektif. Jadi, di film ini kita dapat melihat bagaimana mereka mempelajari tugasnya sebelum lulus kuliah dan bekerja di Monsters, Inc.
Selain itu, bila sebelumnya Pixar bereksperimen dengan genre fiksi ilmiah dalam “WALL-E” (2008), pahlawan dengan “The Incredibles” (2004), dan dongeng dengan “Brave” (2012), kali ini kita dapat melihat mereka mengolah genre komedi remaja dalam film ini. “Monsters University” menghadirkan pesta, segala jenis keisengan mahasiswa, dan karakter stereotipikal. Tapi, apakah Pixar akan kembali mendulang sukses atau lagi-lagi tampil mengecewakan?
4. Despicable Me 2
Siapa yang menyangka bahwa “Despicable Me” (2010) yang diisi suaranya oleh komedian-komedian terkenal justru berhasil melontarkan karakter favorit yang tak diduga? Bukan Gru, bukan pula Vector, juga bukan pula Dr. Nefario. Makhluk-makhluk imut berwarna kuning asisten Gru yang dinamakan minion justru menjadi daya tarik utama “Despicable Me”.
Tak heran, dalam sekuelnya, “Despicable Me 2”, para minion ini akan mendapatkan porsi yang lebih besar dalam ceritanya. Sampai saat ini Illumination Entertainment memang belum merilis sinopsis resmi filmnya. Tetapi, dari cuplikan yang pernah dirilis tahun lalu, kehadiran para minion akan lebih dikedepankan. Selain itu, akan ada karakter baru yang diisi suaranya oleh Al Pacino. Apakah ia akan jadi karakter jahat atau baik? Kita tunggu saja bulan Juli.
5. Cloudy 2: Revenge of the Leftovers
“Cloudy with A Chance of Meatballs” (2009) punya kisah yang menarik dan humor yang unik. Meski tak menghasilkan keuntungan luar biasa besar, film ini tetap merupakan salah satu animasi paling menghibur di tahun 2009.
Dalam sekuelnya, Flint Lockwood (Bill Hader) mengetahui bahwa mesin yang dahulu diciptakannya ternyata masih bekerja. Tetapi, bukannya menghasilkan makanan, mutasi yang terjadi membuat mesin ini menghasilkan makhluk hibrida antara makanan dan hewan.
Meski film yang diadaptasi dari buku anak-anak karya Judy Barrett ini tak mengikuti cerita dalam kisah aslinya, dalam film pertama, “Cloudy with A Chance of Meatballs” memang sama-sama bercerita tentang badai makanan yang menyerang sebuah kota. Jadi, bila sekuelnya masih mengikuti tema yang ada dalam buku, kita akan melihat bagaimana Flint dan kawan-kawan mencoba mengubah kota Swallow Falls yang kini adalah rimba berisi makhluk mutan menjadi sebuah tempat tinggal kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar