Selasa, 27 November 2012

Komisi I DPR ke Gaza, mau ngapain?

Komisi I DPR tetap kukuh mengirimkan delegasinya ke Gaza Palestina. Padahal, serangan Israel ke Gaza telah dihentikan untuk sementara waktu akibat gencatan senjata yang disepakati Israel dengan Hamas.

Rombongan tersebut berisikan 10 orang anggota, yakni ketua delegasi Mahfudz Siddiq dan 9 anggota delegasi lainnya antara lain, Agus Gumiwang, Yahya Sacawiria, Meutya Viada, Yorris Raweyai, Luthfi Hasan, Mustafa Kamal, Maiyasyak Johan, Muhammad Najib dan Effendi Choirie.

Mereka akan berangkat pukul 00.20 WIB dari bandara Internasional Soekarno Hatta, dan dijadwalkan akan kembali ke Indonesia pada 5 Desember 2012. Sebelum ke Gaza, rombongan akan singgah terlebih dahulu ke Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Mesir, bertemu dengan perdana menteri Mesir beserta komisi luar negeri, membahas solusi konflik Palestina-Israel. 

Di Gaza, rombongan rencananya akan bertemu dengan Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniyya dan mengunjungi rumah sakit bantuan rakyat Indonesia.

Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq mengatakan, salah satu tujuan kunjungan mereka ke Gaza adalah untuk membuka kantor diplomat di Palestina. 

"Tujuan kami juga untuk mendiskusikan membahas dengan pihak berwenang soal solusi konflik Palestina seperti apa dan peran Indonesia seperti apa, kami akan bertemu dengan perdana menteri dan parlemen Palestina," kata Mahfudz kepada wartawan di Gedung DPR, Senin (26/11).

Selain menginap di Gaza, delegasi juga akan mencoba masuk ke Tepi Barat. Namun, hal itu belum dapat dipastikan. Sebab, untuk masuk ke wilayah itu harus melewati dan mendapatkan izin dari Israel.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti menilai, kunjungan anggota Komisi I DPR itu sudah terlambat. Sebab, saat ini tengah terjadi gencatan senjata antara Israel dengan Hamas.

"Sudah terlambat, kalau perginya mereka ke sana pas ramai-ramainya serangan ke Gaza kemarin kita dukung. Kalau sekarang sudah terlambat, buat apa lagi, mau ngapain," kata Ray kepada merdeka.com saat dihubungi.

Menurutnya, jika tujuan para wakil rakyat itu berangkat ke Gaza hanya untuk menunjukkan dukungan Indonesia ke Palestina, maka sebaiknya mereka tak usah berangkat.

"Kalau dukungan Indonesia ke Palestina kan rakyat Palestina sudah tidak meragukan dari dulu," katanya.

Dia mengatakan, saat ini yang harus dilakukan Indonesia adalah memperjuangkan keadilan bagi Palestina di PBB. Karena itu, lebih baik para wakil rakyat itu memikirkan bagaimana strategi menyelesaikan persoalan Israel-Palestina dengan membawa keadilan bagi Palestina.

"DPR harus buat terobosan politik untuk Palestina dan membuat strategi agar dunia internasional mendukung Palestina. Jadi enggak perlu kunjungan-kunjungan ke sana, yang penting upaya penyelesaian permanen," katanya.

Ray menyakini kunjungan tersebut tidak akan memiliki pengaruh bagi Palestina. Kunjungan tersebut justru hanya akan membuang-buang uang negara.

"Kalau mereka masih maksain berangkat sudah terlalu kelihatan tujuannya, sudah enggak murni. Kalau soal maksud dan tujuan mereka enggak peduli apalagi soal anggaran yang dikeluarkan. Waktu mereka tersita, mending mereka di sini lakuin apa kek," katanya.

FROM : YAHOO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar