Jumat, 31 Agustus 2012

Orangutan Mati Akibat Komplikasi, Bukan Terbakar


Proses evakuasi panjang selama empat hari seekor orangutan berusia 17 tahun berakhir sedih. Hewan itu luka bakar akibat api yang disulut ke pohon kelapa tempatnya bersarang. Sempat menjalani perawatan sebentar, ia lalu mati.

Setelah dilakukan otopsi, jasad orangutan itu akhirnya dibakar sebelum akhirnya dikuburkan di Daops Manggala Agni Desa Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya. Pembakaran dilakukan berdasarkan analisa dari tim medis. "Dibakar dulu supaya penyakitnya tak menular ke manusia. Baru ditimbun tanah. Ya, dikremasi dulu, lalu dikubur," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Singkawang Pasaoran Samosir, Jumat 31 Agustus 2012.
Dijelaskan oleh tim dokter hewan, berdasarkan proses nekropsi atau, dalam bahasa medis manusia: otopsi,  selama tujuh jam terhadap orangutan yang mati, ditemukan penyebab pasti kematiannya. Yakni, nyawanya hilang akibat komplikasi. Luka bakar bukan merupakan penyebab utama kematian.

Tim nekropsi terdiri dari lima dokter hewan. Hasilnya sudah diserahkan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalbar pada hari ini.
Selain itu, anggota tim nekropsi, Drh Yudha Dwi Harsanto, menjelaskan, orangutan itu mati karena kekurangan oksigen, stres, dan dehidrasi. "Kami juga menemukan bahwa 50 persen jantungnya diselimuti lemak dan saluran pencernaan berisi gas," kata dia.

Bagaimana dengan luka bakar yang dialami?

Yudha menjelaskan, orangutan itu  mengalami luka bakar hingga 70 persen, tetapi hanya di jaringan paling luar. Orangutan itu mati pada Rabu malam dalam perjalanan menuju pusat rehabilitasi dan konservasi International Animal Rescue (IAR) Ketapang. Sementara, dugaan kematian akibat pengaruh obat bius tidak terbukti.

Sementara, Niken Wuri Handayani, Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat mengatakan, segala usaha telah dilakukan untuk menyelamatkan hewan dilindungi itu. Kejadian terbakarnya orangutan di luar kendali. "Masyarakat pun tidak menginginkan terjadinya pembakaran," tambah dia.

From : VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar