Proses evakuasi
panjang selama empat hari seekor orangutan berusia 17 tahun berakhir sedih.
Hewan itu luka bakar akibat api yang disulut ke pohon kelapa tempatnya
bersarang. Sempat menjalani perawatan sebentar, ia lalu mati.
Setelah dilakukan otopsi, jasad orangutan itu akhirnya dibakar
sebelum akhirnya dikuburkan di Daops Manggala Agni Desa Rasau Jaya Kabupaten
Kubu Raya. Pembakaran dilakukan berdasarkan analisa dari tim medis.
"Dibakar dulu supaya penyakitnya tak menular ke manusia. Baru ditimbun
tanah. Ya, dikremasi dulu, lalu dikubur," kata Kepala Seksi Konservasi
Wilayah III BKSDA Singkawang Pasaoran Samosir, Jumat 31 Agustus 2012.
Dijelaskan oleh tim dokter hewan, berdasarkan proses nekropsi
atau, dalam bahasa medis manusia: otopsi, selama tujuh jam terhadap
orangutan yang mati, ditemukan penyebab pasti kematiannya. Yakni, nyawanya
hilang akibat komplikasi. Luka bakar bukan merupakan penyebab utama kematian.
Tim nekropsi terdiri dari lima dokter hewan. Hasilnya sudah diserahkan
kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalbar pada hari ini.
Selain itu, anggota tim nekropsi, Drh Yudha Dwi Harsanto,
menjelaskan, orangutan itu mati karena kekurangan oksigen, stres, dan
dehidrasi. "Kami juga menemukan bahwa 50 persen jantungnya diselimuti
lemak dan saluran pencernaan berisi gas," kata dia.
Bagaimana dengan luka bakar yang dialami?
Yudha menjelaskan, orangutan itu mengalami luka bakar
hingga 70 persen, tetapi hanya di jaringan paling luar. Orangutan itu mati pada
Rabu malam dalam perjalanan menuju pusat rehabilitasi dan konservasi
International Animal Rescue (IAR) Ketapang. Sementara, dugaan kematian akibat
pengaruh obat bius tidak terbukti.
Sementara, Niken Wuri Handayani, Koordinator Pengendali
Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat
mengatakan, segala usaha telah dilakukan untuk menyelamatkan hewan dilindungi
itu. Kejadian terbakarnya orangutan di luar kendali. "Masyarakat pun tidak
menginginkan terjadinya pembakaran," tambah dia.
From : VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar