Senin, 27 Mei 2013

24 Sekolah Tidak Lulus UN 100 Persen

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menyatakan sebanyak 24 sekolah peserta Ujian Nasional tingkat SMA sederajat mengalami ketidaklulusan 100 persen. 
"Ada 24 sekolah yang peserta didiknya 100 persen tidak lulus, dimana total siswa yang tidak lulus UN itu berjumlah 899 orang," kata Mohammad Nuh pada jumpa pers pengumuman hasil UN SMA sederajat di Jakarta, Kamis. 
Namun, Nuh juga mengatakan ada sebanyak 15.000 sekolah yang seluruh siswanya lulus ujian nasional 100 persen. 
"Jadi, persentase sekolah dengan ketidaklulusan 100 persen mencapai 0,16 persen, sedangkan sekolah yang lulus 100 persen ada sebanyak 86,98 persen," ujarnya. 
Mendikbud memaparkan bahwa jumlah peserta UN SMA/MA tahun ajaran 2012-2013 adalah 1.581.286 siswa, dan siswa yang dinyatakan lulus UN berjumlah 1.573.036 siswa, sedangkan yang tidak lulus berjumlah 8.250 siswa. 
Hal itu, kata dia, menunjukkan tingkat kelulusan UN SMA/MA tahun ini mencapai 99,48 persen, dan persentase ketidaklulusannya adalah 0,52 persen. 
"Berarti persentase kelulusan tahun 2013 ini turun 0,02 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 99,5 persen," jelasnya. 
Selain itu, Nuh memaparkan jumlah peserta UN SMK sebanyak 1.106.140 siswa, dan siswa yang dinyatakan lulus UN SMK berjumlah 1.105.539 siswa, sedangkan yang tidak lulus berjumlah 601 siswa. 
"Berarti tingkat kelulusan untuk UN SMK tahun ini juga sangat tinggi, yaitu 99,95 persen sehingga yang tidak lulus hanya 0,05 persen. Tingkat kelulusan ini pun lebih tinggi 0,23 persen dibanding tahun 2012 yang hanya mencapai 99,72 persen," paparnya. 
Selanjutnya, Nuh mengatakan ada beberapa sekolah yang meraih nilai rata-rata UN murni lebih tinggi dari nilai rata-rata sekolah. 
"Artinya standar kesulitan pelajaran di sekolah tersebut lebih tinggi daripada standar kesulitan UN. Itu berarti sekolah-sekolah tersebut memang bagus," katanya. 
Dia menyebutkan beberapa sekolah yang dimaksud, antara lain SMA Kristen 3 Penabur yang meraih nilai rata-rata murni UN sebesar 8,35 dan nilai rata-rata sekolah 8,06. Kemudian, SMA Kristen Karunia meraih nilai rata-rata murni UN sebesar 8,22 dan nilai rata-rata sekolah 7,23. 
"Nilai rata-rata murni UN tertinggi dicapai oleh SMA Kristen Penabur Bandung, yaitu 8,55, padahal nilai rata-rata sekolah hanya mencapai 8,44," ungkapnya. 
Menurut dia, hal itu cukup untuk menjadi bukti bahwa ujian nasional bukanlah suatu "momok" lagi bagi para peserta didik. 
Mendikbud juga menyampaikan bahwa nilai rata-rata murni UN SMA pada tahun ini hanya mencapai 6,35, dimana nilai rata-rata itu lebih kecil 1,22 poin dibading tahun sebelumnya yang mencapai 7,57. 
Pada kesempatan itu, Mendikbud mengucapkan selamat kepada seluruh siswa yang dinyatakan lulus dan meminta para siswa yang belum lulus untuk tidak patah semangat dan belajar lagi untuk mengikuti ujian paket.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar